Kamis, 23 Oktober 2014

Menanti Gubernur Baru Jakarta ....

Menanti Gubernur Baru Jakarta


Akhirnya, Pak Joko Widodo meninggalkan kursi jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta menduduki jabatan yang lebih tinggi yaitu sebagai Presiden Negara Republik Indonesia  dan meninggalkan kursi gubenur yang kosong yang sementara dijabat oleh Pak  Basuki Tjahaja Purnama atau nama Topnya "Pak Ahok".

Sebagai warga Jakarta, terus terang saya baru tertarik memperhatikan kinerja gubernur dan wakilnya saat Pak Jokowi dan Pak Ahok dilantik menjadi gubernur sebelumnya saya tidak terlalu memperhatikan karena tidak ada perubahan yang berarti, ya Jakarta tetap macet, tetap kotor oleh sampah dan tidak manusiawi dan tidak bersahaja. Yang penting , ya kerja kerja dan kerja dan tidak memperhatikan dunia pergubernuran.

Namun, gara gara sebuah video yang memuat dukungan kepada Pak Ahok dan Pak Jokowi saat Pilkada Gubernur DKI yang memparodikan lagu "What Make U Beautiful" milik One Direction menjadi lagu dukungan buat mereka , saya jadi tertarik mengikuti jejak langkah mereka dalam proses menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Baru. Jadi pengin tahu, apa yang membuat mereka begitu terkenal di kalangan rakyat Jakarta dan mendapat dukungan yang begitu besar dan terkenal, karena ternyata mereka sebenarnya bukanlah penduduk asli Jakarta, Pak Jokowi dari Solo sedangkan Pak Ahok dari Bangka tapi kok hebat sekali pengaruh mereka sehingga menyebabkan banyak rakyat Jakarta mendukung mereka berdua.

Rakyat Jakarta terpincut oleh rekam jejak mereka berdua saat duduk sebagai pejabat daerah. Terkenal dengan kejujuran dan ketegasan dan tidak korupsi , adalah sosok ideal pemimpin sejati karena rakyat sudah muak dan muntah oleh korupsi pemimpin dari pejabat negara saat ini.

Ditengah hiruk pikuk dari penentang dan pengkritik pemerintahan saat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta , mereka berdua meninggalkan rekam jejak yang nyata, terbukti dari penanganan korban banjir juga Jakarta yang lebih tidak semrawut. Walaupun tidak sempurna betul, sebagai penduduk Jakarta, saya merasakan bahwa Jakarta lebih hommy…nyaman ...deh, tidak terlalu semrawut dan sampah sudah berkurang di jalan jalan.
  
Sebagai penjabat sementara setelah ditinggalkan rekannya, Pak Ahok, tetap menjalankan tugas dengan baik dan tegas kepada orang orang pemerintahannya yang tidak becus menjalankan tugas.

Namun, pengkritik dan para haters dari Pak Ahok juga semakin tumbuh dan mencoba menghalangi langkahnya menjadi Gubenur Jakarta terlebih lagi setelah dia meninggalkan partai yang selama ini didukungnya.

Sebagai warga Jakarta, saya berharap bahwa para pejabat negara tidak mengatasnamakan rakyat untuk menggolkan ambisi mereka apalagi dalam pemilihan Gubenur atau pemimpin daerah.

Tolong berilah kesempatan kepada kami sebagai rakyat, untuk didengarkan suaranya dan juga harapannya , untuk ikut berpartisipasi dalam demokrasi pemilihan pemimpin negara karena propinsi Jakarta  bukanlah milik salah satu golongan tapi milik seluruh rakyat Jakarta yang mempunyai perbedaan ras, agama, suku , budaya , latar belakang ekonomi dan pendidikan, dan juga kebutuhan.

Saya ingin sekali Demokrasi di Jakarta dan juga seluruh Indonesia tidak mati oleh sekelompok golongan yang tertentu yang mempunyai agenda tersembunyi untuk menguntungkan diri sendiri.

Rakyat butuh Pemimpin yang Cerdas, Bijaksana , Jujur, Anti Korupsi dan mencintai dan membimbing mereka.

Rakyat Jakarta menantikan Gubernur Baru yang mempunyai kriteria tersebut dan juga kriteria lainnya yang dipilih secara demokrasi dan sesuai semangat Bebas, Umum, dan Rahasia .

Semoga……..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar